Minggu, 22 April 2018

Prediksi Pertandingan888 - 5 Comeback Terbaik dalam Perebutan Trofi Serie A

5 Comeback Terbaik dalam Perebutan Trofi Serie A

Prediksi Pertandingan888 - Napoli tertinggal empat poin dari Juventus dalam perebutan trofi Serie A 2017-2018. Namun, terdapat beberapa kesebelasan yang mampu melakukan come back dan menjadi Scudetto.

Napoli berpeluang memangkas jarak andai menang ketika bertandang ke markas Juventus di Allianz Stadium pada laga pekan ke-34 Serie A. Apabila menang, jarak keduanya hanya tinggal satu poin.

Andai skenario itu terjadi, Napoli akan menjadi pihak yang lebih diuntungkan. Maklum, I Partenopei tinggal menghadapi lawan yang lebih mudah dalam sisa empat pertandingan.

Sementara itu, Juventus masih harus menghadapi Inter Milan dan AS Roma. Sialnya, Paulo Dybala dan kawan-kawan harus menghadapi dua kesebelasan kuat itu di kandang lawan.

Meski begitu, Napoli dipastikan tidak akan menang mudah di Allianz Stadum. Mereka memiliki catatan buruk karena selalu kalah dalam dua lawatan terakhir ke kandang Juventus itu.

Apabila sukses mengatasi perlawanan Juventus dan meraih Scudetto, Napoli bakal melakukan comeback dalam perebutan juara Serie A. Sebelumnya, beberapa kesebelasan telah melakukan catatan tersebut.

Berikut ini lima comeback Scudetto terbaik dalam sejarah Serie A:

1. AC Milan (1987-1988)
Diego Maradona memimpin Napoli tampil spektakuler untuk mempertahankan gelar Scudetto. Mereka sukses menjadi juara paruh musim.

AC Milan asuhan Ariggo Sacchi membuntuti mereka sepanjang musim. Namun, Napoli masih unggul empat poin ketika pertandingan tinggal menyisakan lima poin.

Meski begitu, inkonsistensi Napoli membuat AC Milan sukses menjadi Scudetto. Dalam lima pertandingan terakhir, Partenopei hanya meraih satu poin.

2. AC Milan (1998-1999)
Fiorentina menguasai awal musim 1998-1999 setelah Juventus limbung karena cedera Alessandro Del Piero. Mereka menjadi juara paruh musim sebelum Gabriel Batistuta menderita cedera.

Lazio menjadi kesebelasan yang memuncaki klasemen Serie A hingga satu pekan sebelum kompetisi berakhir. Namun, satu kekalahan membuat posisi mereka direbut AC Milan.

Pada pekan terakhir, AC Milan menghadapi Perugia, sementara Lazio ditantang Parma. Kemenangan 2-1 Lazio tidak berarti karena AC Milan menang dengan skor yang sama.

3. Lazio (1999-2000)
Juventus unggul sembilan poin dari Lazio ketika Serie A tinggal menyisakan delapan pekan. Namun, Alessandro Del Piero dan kawan-kawan kalah tiga kali hingga selisih poin terpangkas menjadi dua.

Pada pekan terakhir, Lazio menang 3-0 atas Perugia. Namun, pertandingan Juventus melawan Perugia sempat tertunda karena hujan deras.

Para pemain Lazio yang menunggu hasil pertandingan di Perugia bersorak. Gol bek Perugia, Alessandro Calori, membuat Juventus takluk 0-1 pada laga tersebut.

4. Juventus (2001-2002)
Musim 2001-2002 bisa jadi merupakan salah satu yang paling dramatis sepanjang sejarah Serie A. Bagaimana tidak, saat itu tiga tim yang masih berpeluang menjadi Scudetto, yaitu Inter Milan, Juventus, dan AS Roma.

Sebelum pekan terakhir berlangsung, Inter Milan memuncaki klasemen dengan nilai 69. Juventus menempati peringkat kedua, sedangkan AS Roma satu strip di bawahnya.

Akan tetapi, di luar dugaan Inter Milan takluk 2-4 dari Lazio. Sementara itu, Juventus menang 2-0 atas Udinese dan AS Roma unggul 1-0 melawan Torino. I Bianconeri pun keluar sebagai juara.

5. Juventus (2015-2016)
Juventus memulai musim 2015-2016 dengan terseok-seok. Dalam 10 pekan pertama Serie A, La Vecchia Signora tertinggal 11 poin dari puncak klasemen.

Akan tetapi, Paul Pogba dan kawan-kawan mulai bangkit setelah menang atas Torino pada Halloween. Setelah itu, mereka memenangi 24 dari 25 laga selanjutnya.

Catatan tersebut membuat Juventus merengkuh gelar Scudetto pada 25 April 2016. Mereka mengakhiri musim dengan keunggulan sembilan poin dari Napoli di peringkat kedua.



Baca Juga :

0 komentar:

Posting Komentar