Kamis, 19 September 2019

Berikut Ini Adalah Lima Fakta Kekalahan Real Madrid Dari Les Parisiens


Berita Pertandingan888 - Real Madrid mengalami kekalahan telak dengan skor 0-3 kala bertandang ke markas Paris Saint-Germain dalam laga perdana babak penyisihan Grup A Liga Champions 2019-2020. Luar biasanya, PSG mampu mengalahkan Madrid meski tanpa diperkuat sejumlah pemain utama mereka, Seperti Kylian Mbappe dan Neymar.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Parc Des Princes tersebut, PSG benar-benar mendominasi jalannya permainan. Pasalnya sepanjang pertandingan berlangsung, Madrid tak mampu melepaskan satu pun shot on target. Berikut ini adalah 5 fakta kekalahan Los Blancos dari Les parisien menyadur dari Superbet888:

5. Real Madrid Menjadi Bayangan Diri Mereka Yang Sebelumnya


Bersama Zinedine Zidane, Real Madrid pernah merasakan kejayaan menjuarai Liga Champions tiga musim beruntun yakni dalam 2016-2018. Sayangnya, Pada laga melawan PSG semalam, Los Blancos justru tak mampu menampilkan performa terbaiknya.

Dalam pertandingan tersebut, Los Blancos sebenarnya menurunkan enam pemain yang pernah terlibat dalam tiga laga final Los Blancos di Liga Champions. Akan tetapi performa keenam pemain tersebut malah jauh dari kata memuaskan.

Salah satunya adalah Toni Kroos yang selama ini dikenal sebagai deep-lying playmaker. Namun semalam Toni Kroos tak mampu memberikan umpan-umpan akurat dan bola malah jatuh dengan mudah ke kaki pemain PSG. Begitupun dengan Karim Benzema yang hampir di sepanjang pertandingan tak memberikan kontribusi berarti dan malah menjadi seperti penonton.

4. Gelandang PSG Tampil Trengginas


Dalam pertanidngan semalam, pelatih PSG, Thomas Tuchel, Menurunkan Marco Verratti, Marquinhos dan Idrissa Gueye di lini tengah. Luar biasanya, ketiga pemain tersebut tampil saling melengkapi satu sama lain. Seperti misalnya Marquinhos yang kerap memberikan umpan-umpan silang untuk membongkar pertahanan Los Blancos.

Sementara itu, Verratti selalu mencari-cari peluang, menemukan ruang, untuk mengirimkan bola tampil solid menjaga area dalam PSG. Meski musim lalu Gueye hanya bermain untuk Everton yang finis di posisi kedelapan Liga Inggris, Namun gelandang asal Senegal itu tak terlihat gugup saat berduel dengn para pemain Real Madrid.

3. Real Madrid Kehilangan Sergio Ramos


Hala Madrid sejatinya tidak diperkuat oleh sang kapten yakni Sergio Ramos pada laga melawan PSG semalam. Pasalnya, pada babak 16 besar Liga Champions musim lalu, Ramos mendapat kartu kuning saat melawan Ajax dan harus absen di dua pertandingan.

Posisi Ramos pun digantikan oleh rekrutan anyar Madrid, Eder Militao. Sayangnya, Militao tampil kurang memuaskan. Gol pertama PSG bisa dibilang adalah kesalahan Militao karena tak menutup ruang tembak Angel Di Maria ke tiang dekat. Selain itu, Absennya Ramos juga membuat lini pertahanan Real Madrid tidak terkoordinir dengan baik.

2. Angel Di Maria Pemilik Nomor 11 Yang Lebih Baik


Winger PSG, Angel Di Maria, tampil sebagai bintang dalam pertandingan semalam lantaran mampu mencetak dua gol. Kondisi tersebut membuat Di Maria mampu membuktikan diri bahwa dirinya adalah pemilik nomor 11 yang lebih baik ketimbang winger Madrid, Gareth Bale.

Kontribusi yang diberikan Di Maria dalam laga tersebut sangat terasa. Selain membukukan gol dengan finishing-nya yang klinis, winger berpaspor Argentina itu juga kerap memberikan umpan-umpan terukur yang merepotkan baris pertahanan Madrid. Gol ketiga PSG sejatinya juga tak lepas dari kecerdikan Di Maria yang mengirimkan bola sehingga menempatkan Meunier pada posisi 2 vs 1 bersama dengan Bernat.

1.Eden Hazard Kurang Menggigit


Laga kontra PSG sejatinya menjadi pertandingan perdana Eden Hazard untuk Real Madrid di Liga Champions. Sayangnya, meski tampil sebagai starter, Hazard tak bisa menampilkan performa yang brilian. Kapten Timnas Belgia itu nampak belum terkoneksi secara baik dengan dua penyerang Madrid lainnya, Karim Benzema dan Gareth Bale.

Setiap kali memegang bola, Hazard nampak banyak melakukan pertimbangan, apakah akan mengoper pendek, memberi umpan silang, atau tetap menggiringnya sendiri. Tak ayal, kondisi tersebut membuat baris pertahanan PSG kembali ke posnya masing-masing dan menutup celah serangan Madrid.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - Ada 8 Pemain Berkelas yang Terlewatkan Timnas Indonesia di Pentas Kualifikasi Piala Dunia 2022


Prediksi Pertandingan888 -  Ratusan pemain berlomba-lomba untuk mengenakan seragam Timnas Indonesia. Kebetulan, kuotanya terbatas. Alhasil, hanya puluhan pemain yang ketiban rezeki berkostum lambang Garuda di dada.

Persaingan masuk ke Timnas Indonesia sangat ketat. Lihat saja, hanya 24 nama yang dipanggil untuk pemusatan latihan (training centre) menuju putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski terbaru, pelatih Simon McMenemy menyertakan dua nama undangan, Hanif Sjahbandi dan Bagus Kahfi.

Setiap pemain yang ber-Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia hingga pemain naturalisasi pun pasti bermimpi membela Timnas Indonesia. Bertanding sebaik mungkin bersama klub menjadi satu di antara jalan terbaik untuk mewujudkan keinginan.

Sebagai pelatih, McMenemy memegang kunci peranan layak atau tidaknya seorang pemain membela Timnas Indonesia. Arsitek asal Skotlandia itu telah memasang kriteria, memanggil pemain yang bermental kuat.

Terkadang ambisa tidak sejalan dengan selera pelatih. Sudah tampil bagus di level klub, malah diabaikan di level Tim nasional. Berikut ini ada delapan pemain yang diabaikan Tim nasinonal :

1. Wawan Hendrawan (Bali United)

Kurang hebat apa lagi Wawan Hendrawan sehingga Simon McMenemy tak kunjung memanggilnya ke Timnas Indonesia. Membawa klubnya, Bali United, ke peringkat pertama sudah. Selalu tampil penuh juga sudah.

Hanya kebobolan sembilan gol dari 14 pertandingan yang mengantar Bali United menjadi tim terminim kemasukkan pun sudah. Mungkin, usia Wawan yang lumayan uzur, 36 tahun, menjadi pertimbangan McMenemy.

Mengingat, tiga kiper yang dipanggil Timnas Indonesia sedang dalam usia emas. Andritany Ardhiyasa, sebagai kiper utama kini berumur 27 tahun, disusul Teja Paku Alam (25 tahun), dan Angga Saputro (25 tahun).

2. Wawan Febrianto (Tira Persikabo)

Kejutan datang dari McMenemy ketika memanggil Osas Saha, namun tak menyertakan kompatriotnya di Tira Persikabo, Wawan Hendrawan. Padahal, gelandang berusia 25 tahun itu tampil sensasional di musim ini.

Wawan terlibat dalam 15 laga Tira Persikabo dengan torehan enam gol dan lima assists. Jika dibandingkan dengan statistik gelandang sayap Timnas Indonesia yang lain, macam Irfan Bachdim (10 partai, 1 gol, 1 assist) dan Febri Hariyadi 14 partai, 4 gol, 3 assists), capaian individual pemain kelahiran 23 Februari 1994 ini lebih mentereng.

3. Andik Rendika Rama (Madura United)

Malang benar nasib Andik Rendika Rama. Bertahun-tahun jadi pilar utama Madura United di pos bek sayap kiri, namun, panggilan dari Timnas Indonesia tak kunjung mendatanginya.

Rendika Rama adalah satu di antara sedikit bek kiri yang dapat tampil konsisten dalam tiga tahun terakhir. Sejak membela Madura United pada 2017, pemain berusia 26 tahun ini telah membukukan 69 penampilan di Liga 1.

Merujuk statistik, jumlah penampilan Rendika Rama adalah yang tertinggi dibanding dua bek kiri Timnas Indonesia saat ini, Ruben Sanadi (68 partai, tiga musim) dan Ricky Fajrin (54 partai tiga musim).

Hanya, koleksi 12 assists-nya kalah tipis ketimbang Sanadi (14 assists) namun unggul jauh dari Fajrin (3 assist).

4. Bagus Nirwanto (PSS Sleman)

Kepemimpinan dan kualitas Bagus Nirwanto berhasil mengantar PSS Sleman menduduki peringkat keenam Liga 1 2019 sampai dengan pekan ke-15. Bek sayap kanan berusia 26 tahun ini juga mampu mencatatkan 12 penampilan.

Namun, kesuksesan yang diraih Bagus sejauh ini belum mampu mengundang ketertarikan McMenemy. Di pos bek sayap kanan, pelatih asal Skotlandia itu lebih memilih Yustinus Pae dan I Made Andhika Wijaya.

5. Terens Puhiri (Borneo FC)

Melimpahnya stok gelandang sayap Timnas Indonesia membuat Terens Puhiri harus lebih kerja keras untuk berseragam Merah Putih. Koleksi empat gol dan dua assists dari 12 penampilannya bersama Borneo FC tak membuat McMenemy kepincut.

Faktor lainnya yang membuat McMenemy diyakini belum ingin bereskperimen memanggil Terens lantaran ia minim pengalaman internasional bersama Timnas Indonesia maupun level usia. Selain persaingan dengan gelandang sayap yang sangat ketat tentunya

6. Abdul Rahman Sulaiman (PSM Makassar)

Berkat ketangguhan Abdul Rahman Sulaiman mengawal lini belakang, PSM Makassar mampu menjuarai Piala Indonesia 2018-2019. Namun, gelar itu belum cukup mengantarnya kembali ke Timnas Indonesia.

Abdul Rahman adalah pilihan pertama PSM di sektor belakang. Dari 16 laga yang dimainkan armada Darije Kalezic di Liga 1 2019 dan Piala AFC 2019, bek berusia 31 tahun ini selalu bermain.

7. Zulham Zamrun (PSM Makassar)

Keliru kah McMenemy tak mengajaknya kembali memperkuat Timnas Indonesia? Namanya sangat harum pada medio 2015. Zulham Zamrun sukses mengantar Persib Bandung meraih trofi Piala Presiden kala itu.

Dua nominasi penghargaan, pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak mampu disabetnya. Lantas, Zulham menjadi andalan Timnas Indonesia di Piala AFF, setahun berikutnya.

Setelah tenggelam dalam beberapa musim, Zulham kembali bersinar di musim ini. Trofi Piala Indonesia 2018-2019 dipersembahkannya untuk PSM.

Winger yang sempat dijuluki sebagai Cristiano Ronaldo-nya Indonesia ini juga menggondol gelar pemain terbaik dan top scorer. Hanya saja, atribut tersebut tak mampu mengantarnya berseragam Timnas Indonesia.

8. Riko Simanjuntak (Persija Jakarta)

Hanya karena Persija Jakarta sedang terpuruk, Riko Simanjuntak dipinggirkan McMenemy dari Timnas Indonesia? Hanya sang pelatih yang tahu apa pasal sebenarnya Riko menghilang dari daftar skuatnya untuk TC Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski Persija terbenam di papan bawah, penampilan Riko sebetulnya tak jelek-jelek amat. Ia masih mampu menyumbangkan lima assists dari 11 pertandingan. Statistik mencatat pemain lokal yang mampu mengalahi Riko mengumpulkan assist hanya Rizky Pora yang mengemas satu lebih banyak.

Dibanding Riko, McMenemy mengutamakan Irfan Jaya dan Rizky Pora, yang belakangan digantikan Febry Hariyadi karena tingkah laku buruknya.

Padahal, pemain berusia 27 tahun itu selalu masuk dalam daftar pemain McMenemy sejak menangani Skuat Garuda di tahun ini.



Baca Juga :

Jumat, 23 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - 3 Pesepak Bola Prancis yang Jadi Penentu Kemenangan Juventus atas Parma Masa Lalu

Prediksi Pertandingan888 - 3 Pesepak Bola Prancis yang Jadi Penentu Kemenangan Juventus atas Parma Masa Lalu

Prediksi Pertandingan888 - Juventus akan bertandang ke Stadion Ennio Tardini, markas Parma pada laga pembuka Serie A Italia musim 2019-2020. Laga ini juga akan menjadi debut Maurizio Sarri sebagai pelatih Bianconeri.

Selain Sarri beberapa pemain baru Juventus juga berkemungkinan debut di laga ini. Beberapa pemain yang punya kans debut antara lain Adrien Rabiot, Aaron Ramsey, Matthis de Ligt dan Danilo.

Terlepas dari sosok-sosok itu, Sarri sepertinya harus mempertimbangkan untuk memainkan gelandang asal Perancis. Pasalnya, gelandang asal negeri Menara Eifel punya jejak rekam bagus dilaga ini.

Merujuk kepada hal itu, Sarri berpotensi menurunkan Adrien Rabiot di lini tengah Juventus. Ya, Rabiot adalah salah satu gelandang Prancis yang bermain di Juventus.

Juventus sendiri sukses menaklukan Parma di Stadion Ennio Tardini musim lalu. Seperti dilansir situs resmi klub, berikut ini ada tiga pemain Juventus yang menorehkan catatan manis di laga melawan Parma : 

1. Patrick Vieira (2005/2006)

Musim 2005/2006, Juventus bertemu Parma dipekan kelima Liga Italia. Parma unggul lebih dulu lewat gol Marco Delvecchio.

Juventus baru bisa menyamakan kedudukan di penghujung babak pertama lewat Mauro Camoranesi. Laga nyaris berakhir imbang 1-1 ketika Patrick Vieira muncul sebagai pahlawan.

Zlatan Ibrahimovic mengirim bola umpan lambung ke tiang jauh gawang Parma. Di sana, Vieira dengan jeli menyundul bola matang Ibra dan memasukkannya ke dalam gawang.

Di musim itu, Juventus akhirnya keluar sebagai juara. Sayang, gelar itu dicopot karena Juventus tersandung kasus calciopoli.

2. Paul Pogba (2013/2014)

Lagi-lagi pemain Perancis menjadi penentu kemenangan Juventus dari Parma. Ini terjadi kembali di musim 2013/2014

Pada menit ke 75, kedudukan masih 0-0 saat meladeni Parma. Padahal, Juventus butuh kemenangan di laga itu.

Ditengah kebuntuan, Paul Pogba muncul sebagai pahlawan. Bola pantul tendangan Carlos Tevez tidak disia-siakan Pogba untuk menjebol gawang Antonio Mirante.

Kemenangan Juventus di laga ini turut membantu Bianconeri meraih gelar juara Liga Italia. Gelar ini menjadi yang terakhir dipersembahkan pelatih Antonio Conte sebelum hijrah ke Chelsea.

3. Blaise Matuidi (2018/2019)

Blaise Matuidi tak ingin ketinggalan menjadi pemain Prancis yang berjaya bagi Juventus di laga melawan Parma. Sumbangan gol Matuidi membuat Juventus menang 3-2.

Gol Matuidi bermula dari aksi tendangan dengan tumit Mario Mandzukic. Bola umpan Mandzukic lalu diteruskan Matuidi mencetak gol.

Matuidi sendiri hanya menyumbang tiga gol bagi Juventus sepanjang musim. Namun sebagai gelandang bertahan, hal itu lebih dari cukup. Apalagi, Juventus juga sukses keluar sebagai juara.



Baca Juga :

Rabu, 07 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - 6 Bek Tengah Hebat yang Pernah Dimiliki Manchester United Sebelum Harry Maguire

Prediksi Pertandingan888 - 6 Bek Tengah Hebat yang Pernah Dimiliki Manchester United Sebelum Harry Maguire

Prediksi Pertandingan888 - Setelah mengalami tarik ulur yang lumayan alot, Manchester United akhirnya berhasil menggaet Harry Maguire dari Leicester City. Bek tengah berusia 26 tahun itu datangkan dengan biaya transfer 80 juta Poundsterling (sekitar Rp1,2 Triliun).

Angka itu memecahkan rekor transfer yang melibatkan pemain berposisi bek di Liga Inggris yang dimiliki Virgil van Dijk. Bek tengah asal Belanda itu dibeli Liverpool dari Southampton dengan nilai transfer 75 juta Poundsterling pada awal musim 2018.

Selama ini, lini belakang menjadi salah satu titik lemah tim Setan Merah. Musim lalu Manchester United kebobolan 54 gol dari 38 laga di Liga Inggris. Kedatangan Maguire membuat harapan pendukung fans Manchter United melambung.

Harry Maguire punya peluang untuk meneruskan kejayaan pemain berposisi bek tengah yang pernah dimiliki Manchester United. Kehebatan mereka membuat Manchester United menjadi tim yang disegani di Kompetisi domestik maupun Eropa dan merengkuh banyak gelar bergengsi.

Berikut nama-nama Bek tengah yang pernah dimiliki Manchester United :

1. Gary Pallister (1989-1998)

Kepindahan Gary Pallister dari Middlesbrough ke Manchester United pada tahun 1989 memecahkan rekor transfer antar sesama klub Inggris. Keputusan Manchester United tersebut terbukti benar karena Pallister membawa tim merebut sejumlah trofi bergengsi.

Pemain asli Inggris itu ikut mengantar Manchester United merebut gelar juara Liga Inggris (4), Piala FA (3), Piala Liga (1), Charity Shield (5), Piala Winner Eropa (1), dan Piala Super Eropa (1). 

Pallister memperkuat Manchester United selama sembilan musim (1989-1998) sebelum kembali ke Middlesbrough hingga akhirnya pensiun pada 2001.

2. Steve Bruce (1987-1996)

Steve Bruce adalah pasangan sehati Gary Pallister di posisi bek tengah Manchester United. Sosoknya sebagai kapten tim membuat Steve Bruce punya peran penting di lini belakang.

Sepanjang kariernya di Manchester United (1987-1996), Bruce mendapatkan trofi dengan jumlah sama persis dengan Pallister. Uniknya, meski menjadi kapten tim tersukses di Inggris, Bruce justru tak pernah mendapatkan tempat di Timnas Inggris.

Bruce pindah ke Birmingham City pada 1996. Ia mengakhiri kariernya di Sheffield United pada 1999. Saat ini Bruce menjadi Manajer Newcastle United.

3. Jaap Stam (1998-2001)

Pemain asal Belanda ini hanya berada di Manchester United selama tiga musim, 1998-2001. Namun masa yang relatif itu cukup buat Stam untuk mengantar tim meraih gelar Liga Inggris (3), Piala FA (1), Piala Intercontinental (1), dan gelar juara bergengsi Liga Champions (1).

Karier Stam di Manchester United berakhir secara mengejutkan ketika ia dijual ke Lazio pada 2001. Saat itu Ferguson marah besar akibat Stam membuka rahasia klub dan mengeluarkan pernyataan kontroversial yang termuat dalam outobiografinya yang berjudul "Head to Head".

4. Laurent Blanc (2001-2003)

Manajer Sir Alex Ferguson sudah berkali-kali merayu Laurent Blanc untuk bergabung ke Manchester United sejak 1996 dan baru berhasil mendatangkan bek Perancis itu pada 2001. Kala itu Blanc sudah berusia35 tahun dan ia diproyeksikan untuk menggantikan Jaap Stam yang dijual ke Lazio.

Pada awal kedatangannya, Blanc dihujanin kritik karena Manchester United menerima kekalahan dari sejumlah tim dan gagal merebut gelar juara. Padahal Blanc datang dengan reputasi  sebagai bek tangguh di tim seperti Barcelona dan Inter Milan, serta pernah merasakan gelar juara Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Perancis.

Blanc baru sukses mengantar tim Setan Merah meraih gelar juara Liga Inggris pada musim keduanya ditahun 2003. Setelah momen sukses itu, Blanc memutuskan untuk pensiun dan alih profesi sebagai pelatih.

5. Rio Ferdinand (2002-2014)

Produk akademi West Ham ini didatangkan dari Leeds United pada 2002. Setelah itu, Rio memperkuat Manchester United selama 12 musim hingga 2014.

Saat pindah dari Leeds, Rio tercatat sebagai pemain belakang dengan transfer paling mahal di Inggris dengan nilai 34 juta Poundsterling. Keputusan mendatangkan Rio ini adalah sebuah langkah yang tepat setelah lini pertahanan Manchester United tak punya figur kuat sepeninggal Jaap Stam dan Laurent Blanc.

Harga Rio yang selangit pada masa itu memang akhirnya terbukti tak sia-sia. Selama memperkuat Manchester United, Rio ikut mempersembahkan gelar Liga Inggris (6), Piala Liga Inggris (2), Community Shield (4), Liga Champions (1) dan Piala Dunia Antarklub FIFA (1).

Rio memutuskan pergi ke Crystal Palace pada 2014. Ia hanya bermain selama satu musim sebelum akhirnya memutuskan pensiun.

6. Nemanja Vidic (2006-2014)

Pemain asal Serbia ini adalah duet sehati Rio Ferdinand. Keduanya kerap dianggap sebagai duet lini pertahanan terbaik di Eropa dan mengantar Manchester United meraih banyak gelar di masanya, termasuk gelar Liga Champions 2008.

Sebagai rekan duet Rio, koleksi gelar Vidi tentu sama persis dengan sang partner, yaitu gelar Liga Inggris (6), Piala Liga Inggris (2), Community Shield (4), Liga Champions (1) dan Piala Dunia Antarklub FIFA (1).

Vidic mengumumkan dirinya akan pergi dari Manchester United pada musim 2014 saat kontraknya habis. Ia mengaku tak pernah punya keinginan membela klub lain di Inggris selain Manchester United dan akhirnya berlabuh ke Inter Milan, hingga pensiun pada 2016.

Setelah era duet bek tengah Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, Manchester United tak pernah lagi punya bek tengah yang benar-benar bisa diandalkan. Chris Smalling, Phil Jones, Marcos Rojo, hingga Eric Bailly belum bisa menunjukkan performa yang konsisten. 

Tak heran jika kedatangan Harry Maguire dari Leicester City membuat Manchester United berharap akan menemukan sosok bek tengah tangguh yang akan membawa kejayaan lagi buat klub.



Baca Juga : 



Selasa, 06 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - Nomor Punggung Harry Maguire di Manchester United

Prediksi Pertandingan888 - Nomor Punggung Harry Maguire di Manchester United

Prediksi Pertandingan888 - Harry Maguire siap menggunakan nomor punggung 5 di Manchester United. Hal ini terungkap dari tweet Bryan Gunn yang merupakan bagian dari Triple S Sports and Entertaiment agensi yang mewakili Harry Maguire.

Manchester United menjadikan Harry Maguire sebagai bek termahal di dunia. Ia ditebus dengan harga 80 juta Pound.

Harga tersebut membuat Maguire menggantikan posisi Virgil van Dijk yang ditebus Liverpool dari Southampton. dengan harga 75 juta Pound pada Januari 2018. Harga tersebut membuat beban Maguire sangat besar.

Ia harus membuktikan kalau Manchester United tidak membuat kesalahan dengan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk mendatangkannya.

Mantan gelandang Arsenal Adrian Clarke memiliki pendapat tentang pembelian Harry Maguire yang dilakukan Manchester United. Menurutnya harga Maguire kelewat mahal.

Jadi Bek Mahal Itu Penuh Tekanan

Bek Liverpool Virgil van Dijk memberi peringatan  kepada Harry Maguire terkait kepindahannya ke Manchester United. Setan Merah resmi mengenalkan bek Timnas Inggris pada Senin (5/8/2019).

Virgil van Dijk lantas memberi peringatan kepada Maguire. Bagi van Dijk, menjadi bek termahal bukan hal menyenangkan, melainkan penuh tekanan. 

"Semoga dia beruntung. Saya tak bisa bilang apa-apa tentang itu (rekor transfer) karena akan selalu ada waktu di mana itu akan berubah. Begitulah pasar," ucap Virgil van Dijk, dikutip dari Sportskeeda, Selasa (6/8/2019).

"Saya berharap dia baik-baik saja. Harga memuncukan tekanan, tapi itu tak mengubah banyak hal karena Anda selalu memiliki tekanan di klub-klub besar seperti Man United. Tapi, saya doakan yang terbaik untuknya," kata bek asal Belanda itu.

Siap Jalanin Laga Debut bersama Manchester United

Harry Maguire disebut akan membela Manchester United ketika berhadapan dengan Chelsea pada laga pekan pertama Premier League 2019-2020. Laga tersebut akan memberikan tantangan untuk Maguire.

Maguire tidak memiliki kesempatan untuk bermain pada laga ujicoba Manchester United. Karena itu, kemampuan Maguire akan langsung diujikan pada laga sebenarnya.

"Saya menikmati waktu saya bersama Leicester City. Namun, tawaran dari Manchester United akan sangat sulit ditampik. Saya sudah berbicara dengan Ole Gunnar Solskjaer. Ia adalah manager dengan visi yang bagus," ujar Maguire.

Bek berusia 26 tahun itu menjadi rekrutan ketiga Manchester United pada bursa transfer musim panas 2019. 



Baca Juga :

Senin, 05 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - Animo Suporter PSM Tetap Tinggi sampai Pengamanan Super Ketat buat Persija

Prediksi Pertandingan888 - Animo Suporter PSM Tetap Tinggi sampai Pengamanan Super Ketat buat Persija

Prediksi Pertandingan888 - Animo kalangan suporter PSM Makassar tetap tinggi jelang leg kedua final Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Makassar, Selasa (6/8/2019).

Puluhan spanduk dengan kalimat keyakinan PSM Makassar bakal juara bertebaran pada sejumlah titik di jalan utama Makassar. Berbagai diskusi pun mereka gelar di kafe dan warkop.

Rasa kecewa dan kesal menyusul penundaan laga pada Minggu (28/7/2019), tak lagi berbekas.

"Kami yakin tahun ini saatnya buat PSM meraih trofi juara di sepak bola nasional. Bagi kami gengsi Piala Indonesia tidak kalah dengan Liga 1," ujar Sadat Sukma, sekjen Red Gank, kelompok suporter PSM.

Sejak menjadi juara pada Liga Indonesia 1999-2000, PSM tidak lagi mencetak prestasi. Juku Eja selalu hanya hampir juara. Status runner-up Liga Indonesia empat kali digenggam yakni pada 2001,2003,2004, dan 2018.

"Kami rindu juara. 19 tahun bukan waktu singkat buat tim sekelas PSM. Suporter sudah satu tekad untuk total mendukung PSM pada final Piala Indonesia," imbuh Sadat.

Berkaca pada penundaan pertandingan lalu, kalangan suporter kini lebih waspada terhadap oknum yang ingin membuat kacau. Koordinasi dengan aparat keamanan pun intens dilakukan.

"Ulah oknum yang melempari bus dan teror terhadap pemain Persija tidak boleh terjadi lagi. Karena sejatinya, hubungan kami dengan Jakmania sangat baik," timpall Ocha Alim, Presiden The Maczman, kelompok suporter PSM Makasar.

Ocha Salim merujuk sambutan dan pelayanan mereka terhadap The Jakmania selama di Makassar.

"Layaknya tuan rumah, kami melayani teman-teman The Jak dengan baik. Hal itu bisa dilihat ketika mereka datang ke Makassar pada pertandingan yang tertunda dulu," papar Ocha.

Ocha menegaskan, bukan hanya The Jakmania saja, mereka juga melakukan hal yang sama pada  suporter klub lain yang datang ke Makassar," Kalau mereka melakukan koordinasi dengan kami, pasti dilayanin dengan baik." tutur Ocha.

Keamanan Lebih Ketat

Dari sisi keamanan, penyelenggara laga yang sempat tertunda ini dipastikan lebih ketat. Hal ini bisa terlihat dari jumlah personel keamanan yang diturunkan. Dari sebelumnya 3000 sekarang menjadi 5000 personel.

Kalau merujuk kapasitas Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, yakni 15.000 berarti satu personel aparat menjaga tiga penonton.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Hamidin mengungkapkan aparatnya akan berusaha maksimal untuk menyukseskan penyelenggaraan laga leg kedua yang rencananya dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla ini. Termasuk buat keamanan dan kenyamanan tim tamu Persija selama di Makassar.

Irjen Hamidin menjelaskan, pihaknya akan menyediakan bus milik kepolisian buat Persija. Nantinya bus itu akan dikawal dengan pengamanan lengkap seperti Patmor, Patra dan patroli dari Brimob.

"Semua sarana dan prasarana Polri semua akan kami keluarkan. Dalam situasi tertentu, kami siapkan nanti kendaraan berat, itu seperti barakuda," tegas Kapolda Hamidin.

Hal senada dikatakan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo. Selain menerapkan prosedur keamanan yang ketat, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang tidak memiliki tiket jangan memaksakan diri datang ke Stadion.

"Lebih baik nonton di rumah atau nobar di sejumlah titik yang bakal disediakan," kata Kombes Wahyu. Suporter pun diimbau tidak membawa spanduk berukuran besar yang mempergunakan kayu ke dalam Stadion.

Untuk mengurai kepadatan massa, pihak keamanan akan melakukan pengalihan arus lalu lintas.

Sejumlah jalan di sekitar Stadion juga akan ditutup. Penonton umum yang datang ke Stadion dengan kendaraan harus berjalan kaki ratusan meter. Ini kali pertama sepanjang sejarah penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Makassar.



Baca Juga :

































Minggu, 04 Agustus 2019

Prediksi Pertandingan888 - Ada 3 Alasan Christian Pulisic Sosok Pengganti Sosok Eden Hazard bagi Chelsea

Prediksi Pertandingan888 - Ada 3 Alasan Christian Pulisic Sosok Pengganti Sosok Eden Hazard bagi Chelsea

Prediksi Pertandingan888 - Kepergian Eden Hazard ke Real Madrid tidak perlu ditangisi oleh suporter Chelsea. The Blues sudah punya sosok pengganti sepadan yaitu Christian Pulisic.

Christian Pulisic menyatakan kesiapannya untuk membela Chelsea pada musim mendatang. Pulisic siap memberi dukungan penuh kepada Frank Lampard dengan menunjukkan kerja kerasnya di sepanjang sesi latihan dan pertandingan pra musim.

Pulisic menandatangani kontrak dengan Chelsea pada Januari 2019. Ia ditebus dengan harga 58 juta pounds (Rp1triliun). Namun, Chelsea membiarkan Pulisic membela Borussia Dortmund hingga musim 2018-2019 berakhir.

Pulisic menjadi bagian dari skuad Amerika Serikat di Piala Emas Concacaf. Ia mengantarkan Amerika Serikat mencapai babak final, namun harus mengakui keunggulan Meksiko yang menjadi juara dengan kemenangan 1-0.

Pulisic belum bergabung dengan rekan-rekannya di Chelsea karena mendapat jatah libur tambahan setelah membela negaranya. Meskipun masih libur, Pulisic tetap melakukan latihan bersama ayahnya.

Eden Hazard menyakini bahwa Pulisic bisa menjadi sosok pengganti dirinya di Stamford Bridge.

"Dia bisa menjadi salah satu pemain terbaik di masa depan, saya yakin," tutur Hazard kepada Associated Press."Dia bisa menjadi bintang,"sambungnya.

"Sekarang dia berada di satu di antara klub terbaik di dunia. Dia adalah pemain yang tepat. Dia bisa bermain sepak bola dengan baik,"kata Eden Hazard.

Prediksi Pertandingan888 sepakat dengan pernyataan Eden Hazard. Simak penjelasan secara detailnya di bawah ini :

Pemain Serba Bisa

Sama seperti Eden Hazard, Christian Pulisic juga sosok pemain serbabisa di sektor lini serang. Bermain secara harafiah sebagai penyerang sayap kanan, pesepak bola asal Amerika Serikat ini juga bisa bermain bagus di posisi sayap kiri atau gelandang serang.

Ketiga peran itu dimainkan juga oleh Hazard selama bertahun-tahun membela Chelsea. Belakangan, pemain asal Belgia itu juga diplot sebagai striker oleh Maurizio Sarri pada musim lalu. Tipikal permainan keduanya hampir mirip, doyan memegang bola dan kerap melakukan akselerasi.

Potensi Ketajaman

Eden Hazard beberapa musim terakhir jadi pemain andalan dalam urusan mencetak gol buat Chelsea. Terutama saat bomber andalan The Blues Alvaro Morata, Oliver Giroud serta Gonzalo Higuain paceklik gol.

Musim lalu Hazard menyumbang 21 gol disemua ajang (15 diantaranya di pentas Premier League). Jumlah gol tertinggi di Chelsea.

Christian Pulisic belum setajam Hazard, namun ia punya potensi jadi pemain yang bisa diandalkan untuk merobek gawang lawan.

Usia Muda dan Masih Mungkin Berkembang

Dengan usia sangat muda baru 20 tahun (kelahiran 18 September 1998), sosok Christian Pulisic jadi investasi jangka panjang bagi Chelsea.

Eden Hazard yang kini berusia 28 tahun, masa emasnya tinggal beberapa tahun lagi. Chelsea bisa dibilang cerdik saat meminang Pulisic. Mereka melakukan peremajaan secara tidak langsung di sektor depan mereka.

Pulisic punya banyak potensi yang akan berkembang saat ia membela Chelsea. Tinggal bagaimana Frank Lampard memaksimalkan talentanya.



Baca Juga :